dek keputusan
ujian ketentuan Allah
Jiwaku merintih
dalam senyuman hambar
pedih terasa
tak siapa yang tahu
kerna
kusimpan ia kemas
di hatiku
berita itu
tak mampu ku ungkapkan
riak riang wajahku
terpaksa kusembunyikan
dari teman2
yang pasti ingin meleraikan
persoalan ini
antara keterpaksaan
atau qado qadar tuhan
saat ini bagiku
realiti begitu menyakitkan
hakikatnya
aku terpaksa merelakan
puas kupujuk hati yang mula rajuk
akhirnya pada tuhan
aku bersujud
Ku panggil-panggil
azimat berharga
menuntut diri
jangan berputus asa
setiap uijan
ada hikmahnya
ada tersiratnya
kepayahan kali ini
kumohon pada tuhan
janganlah ia satu hukuman
gantikan ia
dengan 1000 pengajaran
yang mampu
ku rungkaikan dengan aman..
No comments:
Post a Comment